Assalamualaikum...Haa...Dapat jugak kita bertemu di sini..Alhamdulillah...Hari ni ana bawak satu cerita...cerita dia tentang cinta...Aikk..???Cinta lagi...???Ya,,cinta lagi....Tapi cinta ni yang membawa ke syurga...Subhanallah...Indahnya kalau kita dapat cinta yang macam ni....Aihh...Banyak pulak ana cakap...Jom,,,layan cerita ni...  
  
Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari   Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr     An-Nakha'i, ia   berkata: "Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia kuat beribadah   dan sangat rajin. Suatu saat dia berkunjung ke kampung dari Bani   An-Nakha'. Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh   cinta dan kasmaran. Dan ternyata, si wanita cantik ini pun begitu juga   padanya. Kerana sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang   melamarnya dari ayahnya. Tetapi si ayah mengkhabarkan bahawa puterinya telah   dijodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam   bahkan semakin berkobar. Si wanita akhirnya mengirim pesan melalui seseorang   untuk si pemuda, bunyinya, 'Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan   betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan   mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku   di rumahku'. Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, 'Aku tidak   setuju dengan dua alternatif itu:  
''Sesungguhnya aku merasa takut bila aku   berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang   besar. (Yunus: 15).  
Aku takut pada api yang tidak pernah   mengecil nyalanya dan tidak pernah padam nyalaannya.'  
Ketika disampaikan pesan tadi kepada si   wanita, dia berkata: "Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada   Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertakwa kepada   Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu." Kemudian   dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya   serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih   menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus dan   kurus menahan perasaan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia   kerananya. Dan si pemuda itu seringkali berziarah ke kuburnya, dia menangis   dan mendo'akannya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburnya. Dia bermimpi   berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi   dia sempat bertanya: "Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan   setelah meninggal?"  
Dia menjawab: "Sebaik-baik cinta wahai   orang yang bertanya adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat menggiring menuju   kebaikan".  
Pemuda itu bertanya: "Jika demikian,   kemanakah kau menuju?"  
Dia jawab: "Aku sekarang menuju pada   kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Syurga kekekalan yang dapat   kumiliki dan tidak akan pernah rusak."  
Pemuda itu berkata: "Aku harap kau   selalu ingat padaku di sana,   sebab aku di sini juga tidak melupakanmu." Dia jawab: "Demi Allah,   aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah   Subha-nahu wa Ta'ala) agar kita nanti dikumpulkan. Maka, bantulah   aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah."  
Si Pemuda bertanya: "Bila aku boleh melihatmu?" Jawab si wanita: "Tak lama lagi kau akan datang melihat   kami." Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh   Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia.  |   
No comments:
Post a Comment